KERJASAMA BAKSOS , SEBUAH KOLABORASI MANIS

Image
Salah satu faktor yang menyebabkan prestasi belajar dan kemampuan intelektualitas seorang anak menurun adalah gangguan penglihatan yang ‘diderita’ oleh si anak. Menurut Kemenkes, diperkirakan lebih dari 20 % anak anak di Indonesia menyandang gangguan penglihatan atau yang juga lazim dikenal dengan nama Anomali Refraksi. Celakanya, sebagian besar anak anak itu berasal dari keluarga miskin atau kelompok masyarakat dengan tingkat sosioekonomi yang rendah. Bisa dibayangkan seperti apa lapisan generasi penerus kita mendatang jika keadaan semacam ini terus menerus dibiarkan.

Ditengah tengah ‘ketidakberdayaan’ ( lebih tepat, ‘ketidakperdulian’ ) pemerintah terhadap kondisi ini , maka kolaborasi manis dan apik antara 3 organisasi profesi kemasyarakatan ; Persatuan Dokter Spesialis Mata (Perdami) Cabang Bekasi, Persatuan Istri Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia ( PIISEI ) Jakarta Raya dan Gabungan Pengusaha Optik Indonesia ( GAPOPIN ) untuk menyelenggarakan sebuah ‘kerja bareng’ seperti baksos pemeriksaan mata anak sekaligus pemberian kacamata, sungguh sebuah upaya yang patut diacungi jempol dan layak mendapat apresiasi. Kendatipun upaya kecil ini bagaikan mewarnai air sungai dengan setetes tinta !.
Terima kasih PIISEI dan GAPOPIN !.
( Dr. Riki Tsan,SpM )

GALERI

IMG_20140416_101527

IMG_20140416_101530

IMG_20140416_101536

IMG_20140416_120513

IMG_20140416_101506                                IMG_20140416_102225

 

ACARA RAPAT KERJA PERDAMI PASCA PELANTIKAN,25 JANUARI 2014

ACARA RAPAT KERJA PERDAMI

PELANTIKAN PENGURUS PP PERDAMI DAN KOI MASA BAKTI 2013-2016

PELANTIKAN PENGURUS PP PERDAI DAN KOI MASA BAKTI 2013-2016

UNDANGAN UNTUK ANGGOTA PERDAMI CABANG BEKASI

BROSUR RATACA  RATACA

BERCENGKERAMA DENGAN PASIEN BAKSOS

‘First , do no harm’ atau -dalam bahasa Latin- ‘Primum Non Necere’ adalah sebuah prinsip medis yang harus tertanam di dalam benak dan lubuk hati para dokter tatkala melayani pasien pasiennya. Prinsip ini bermakna bahwa hal terpenting yang harus dilakukan oleh seorang dokter terhadap para pasiennya adalah berupaya sekuat mungkin -dalam mengobati pasien- untuk tidak mencederai fisik maupun mental mereka.

Buat sebagian pasien katarak yang mengikuti Bakti Sosial Operasi Katarak, seperti misalnya yang dilaksanakan oleh Perdami Cabang Bekasi di RS Hermina Grand Wisata beberapa waktu yang lalu, saat saat memasuki kamar operasi dirasakan oleh sebagian pasien sebagai saat saat yang amat menakutkan dan mengerikan. Batin mereka gelisah, fikiran menerawang entah kemana mana.

???????????????????????????????

Nah,.. untuk sedikit mengendorkan ketegangan, tidak salahnya dokter sekali sekali menyapa para pasiennya, mengajaknya mengobrol,  sambil bercanda dan bersenda gurau serta boleh jadi diakhiri dengan ber’foto ria’ bersama.

Siapa tahu cara cara sederhana semacam ini akan membuat pasien merasa aman, tenang dan nyaman sebelum dibaringkan di meja operasi dan…. jangan lupa, ..barangkali sekalian juga dapat mengurangi denyut ketegangan yang dirasakan oleh para sejawat dokter mata yang harus membedah puluhan mata pasien dalam Baksos sehari itu.

Dr. Riki Tsan,SpM (http://rikitsan.blogspot.com/2013/11/firstdo-no-harm.html )

RAPAT ANGGOTA CABANG & SIANG KLINIK

Sehubungan dengan berakhirnya masa bakti kepengurusan Perdami Cabang Bekasi  priode 2010 – 2013, maka Pengurus Perdami Cabang Bekasi akan menyelenggarakan :

RAPAT ANGGOTA CABANG & SIANG KLINIK

Pada hari Minggu, 15 Desember 2013, mulai jam 10.00 pagi, di Sun City Square, Jl. Mayor Hasibuan Blok E No. 6), Bekasi Selatan, Jawa Barat 17141.

peta kantor sekretariat bekasi

RAPAT ANGGOTA CABANG PERDAMI CABANG BEKASI

Rapat Anggota Cabang Peratama Perdami Cabang Bekasi akan dihadiri seluruh anggota Perdami Cabang Bekasi yang kini mencapai 29 orang.

Agenda acara Rapat Anggota Cabang adalah :

1. Pemilihan Ketua dan Sekretaris Rapat Anggota Cabang.

2. Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Ketua Perdami Cabang Bekasi, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK ) dan Ketua Dewan Kehormatan Etik Kedokteran ( DKEK ) Perdami Cabang Bekasi priode 2010-2013.

3. Pemilihan Ketua Perdami Cabang Bekasi, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK ) dan Ketua Dewan Kehormatan Etik Kedokteran ( DKEK ) Perdami Cabang Bekasi priode 2013-2016.

 

KLINIK SIANG

Topik Klinik Siang adalah ‘ MANAGEMENT OF COMPLICATIONS IN CATARACT SURGERY , dengan Nara Sumber : DR.Dr. Andika Prahasta    ( SpM (K ) .

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan.

Dr. Riki Tsan,SpM ( Sekretaris Perdami Cabang Bekasi ).

WSD 2013

AKSI SOLIDARITAS DAN TAFAKUR NASIONAL

 

http://www.idionline.org/2013/11/aksi-solidaritas-dan-tafakur-nasional/

TOLAK  KRIMINALISASI DOKTER

AKSI SOLIDARITAS DAN TAFAKUR NASIONAL

Pada tanggal 25 November 2013, bertempat di Kantor PB IDI Jakarta, telah dilaksanakan rapat koordinasi antara Musyawarah Pimpinan Pusat PB IDI (MPP) dengan seluruh Ketua/perwakilan Perhimpunan Pusat. Rapat diawali dengan pengarahan Ketua Umum PB IDI dengan pimpinan rapat adalah Ketua MPPK.

Rapat menyepakati butir-butir keputusan  sebagai berikut :

  1. Mengingatkan seluruh dokter Indonesia agar tetap menjaga citra dan nilai luhur profesi dokter berdasarkan Sumpah Dokter yaitu mengutamakan keselamatan pasien.
  2. Menyampaikan protes keras kepada Kejaksaan Agung RI dan Kepolisian RI dengan tembusan kepada semua pemangku kepentingan sekaitan dengan penangkapan anggota IDI yang dilakukan dengan cara-cara yang tidak manusiawi. Dokter yang ditangkap diperlakukan layaknya seorang  penjahat berat
  3. Melaksanakan aksi solidaritas nasional dalam bentuk ;
  • Bertafakur dan berdiam diri di kediaman masing-masing dan mendoakan kesehatan dan kesejahteraan seluruh rakyat, kesembuhan pasien serta keamanan dokter Indonesia dalam menjalankan tugasnya.
  • Menyampaikan pendapat/dukungan di depan publik dengan tetap menjunjung tinggi etika profesi serta  menjaga ketertiban dan tidak anarkis. Dalam aksi tersebut tetap menggunakan pita hitam di lengan kanan dan pin IDI yang bertuliskan “Tolak Kriminalisasi Dokter”

Aksi ini dilaksanakan  selama satu hari pada  hari Rabu,  27 November 2013, di seluruh tanah air ; dengan tetap memberikan  pelayanan kepada pasien tidak mampu dan kasus gawat darurat.

4. Membentuk Tim Khusus untuk pendampingan dan dukungan dalam persiapan dan proses sidang Peninjauan Kembali (PK).

5. Hal-hal lain yang bersifat tehnis terkait dengan Agenda Aksi Solidaritas ini akan kami susulkan kemudian.

 

Jakarta, 25 November 2013

 

Ketua Umum,                                                           Sekretaris Jenderal,

 

Dr. Zaenal Abidin,MH                                             Dr. Daeng M Faqih,MH

NPA. IDI : 42.557                                                     NPA. IDI 44.016

LOGO BARU PERDAMI

Prototipe logo baru Perdami, lebih lengkap bisa, dilihat disini.
http://vivaperdami.blogspot.com/2013/11/logo-baru-perdami.html

HASIL PENTING KONGRES NASIONAL PERDAMI KE-13 ( KOMISI 1)

IMG_20130829_175306

AMANDEMEN ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PERDAMI

Bunyi Pasal 4  berubah menjadi : ‘Perdami berazaskan Pancasila, berdasarkan Undang- Undang Dasar 1945 dan berpegang kepada sumpah dokter serta  etik kedokteran Indonesia dan bersifat independen, tidak berafiliasi dengan kekuatan politik dan ideologi lain’.                                                        

Bunyi Pasal 5  berubah menjadi : ‘Perdami adalah satu – satunya organisasi profesi dokter spesialis mata yang merupakan salah satu unsur dari Majelis Pelayanan Keprofesian Ikatan Dokter Indonesia  ( MPPK IDI ).

LOGO BARU PERDAMI

Logo PERDAMI Indonesia

01 logo IOA      

 

Pasal 11 ayat 2 berubah menjadi : ‘ 2. Apabila setiap kabupaten/kotamadya dalam suatu propinsi telah mempunyai cabang maka nama cabang akan disesuaikan. Di dalam satu wilayah Kabupaten/Kodya, hanya diperbolehkan dibentuk 1 (satu) Cabang Perdami’.


Nama  ‘Dewan Kehormatan Etik Kedokteran’ berubah menjadi ‘Dewan Kehormatan Etik dan Disiplin Kedokteran’.

                    

            

Rapat Anggota Paripurna diadakan sekali dalam 3 (tiga) tahun disebut Kongres Nasional Perdami. Kongres Nasional Perdami adalah musyawarah nasional dokter spesialis mata Indonesia yang diwakili oleh utusan Cabang Perdami.

http://vivaperdami.blogspot.com/2013/11/hasil-penting-kongres-nasional-perdami.html

 

MARI KITA BANTU SAUDARA SAUDARA KITA !,

SPANDUK KATARAK
Salah satu kendala dalam mengatasi persoalan  buta katarak di Indonesia adalah biaya operasi katarak yang terlalu mahal ( 3 sampai 7 juta rupiah ) yang hampir tidak bisa dijangkau oleh sebagian besar para pengidap penyakit katarak di negeri ini, yang umumnya berasal dari masyarakat miskin atau masyarakat dengan tingkat sosioekonomi rendah/lemah.

Para pengidap buta katarak yang secara massif  telah muncul di tengah tengah masyarakat kita sejak puluhan tahun yang silam, kini tidak  lagi hanya menjadi persoalan medis saja, tetapi telah menjelma menjadi masalah sosial. Buta katarak tidak hanya  menurunkan produktivitas seseorang, tetapi juga dapat mengganggu interaksi sosial dan ketergantungan secara ekonomis.

Karena itulah, organisasi profesi seperti Persatuan Dokter Spesialis Mata (Perdami ) selalu mengadakan kegiatan Bakti Sosial Operasi Katarak ( yang lazim disebut dengan Baksos Katarak ) secara gratis untuk masyarakat miskin/tidak mampu .
Seperti misalnya, yang akan dilaksanakan oleh Perdami Cabang Bekasi pada Rabu, 27 November 2013, di RS Grand Wisata, Bekasi.

Ayo, mari kita bantu saudara saudara kita untuk mengikuti kegiatan sosial ini sehingga mereka dapat kembali menikmati terangnya dunia ciptaan Tuhan ini, seperti kita kita yang saat ini masih dianugerahi mata yang sehat.

Segera daftarkan saudara saudara kita tersebut !!.
Masih ada tersisa kuota 20 pasien lagi

DO’A KEPRIHATINAN

Tuhan kami yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Pagi ini, kami menghadap kepadaMu untuk menyampaikan do’a dan rintihan hati  kami kepadaMu

Ya Tuhan….
Kami  mohon  dari hati yang paling dalam, limpahkanlah kesembuhan kepada semua pasien yang kami rawat, yang sampai  saat ini  masih dalam keadaan sakit. Curahkanlah berkah dan rahmatMu kepada  saudara saudara kami yang telah Engkau beri nikmat  dengan nikmat kesehatan.

Tuhan kami…
Dalam melayani dan merawat pasien yang membutuhkan pertolongan kami, berikanlah kami kekuatan dan ketenangan sehingga kami  dapat bekerja dengan baik , dengan ikhlas dan dengan tulus.  Kami yakin hanya Engkaulah Maha Penyembuh dari semua penyakit yang diderita oleh pasien pasien yang kami rawat.  Janganlah kami dihukum karena tindakan tindakan yang tidak kami sengaja atau lupa atau diluar kemampuan kami untuk mengatasinya, karena niat utama kami dalam bekerja tidak lain  karena  kami ingin menolong dan membantu sesama hambaMu yang  sangat membutuhkan pertolongan kami.

Tuhan kami….
Kami mohon Ya Tuhan berilah kesabaran dan  kebesaran hati kepada para sejawat kami – yang karena berbagai sebab yang tidak kami pahami – mereka  telah dihukum, ditahan dan dipenjara karena  dianggap telah salah dan keliru ketika mereka berupaya dengan sekuat tenaga  untuk membantu dan menolong pasien  yang  membutuhkan pertolongan mereka.
Kami  mohon Ya Tuhan,  dengan kuasa dan kehendakMu, jernihkanlah hati dan  fikiran para pemegang kewenangan di negeri ini, sehingga sejawat kami  tersebut dapat dibebaskan dari  penahanan dan mereka  dapat bekerja  kembali seperti sediakala untuk melayani pasien yang membutuhkan pertolongan mereka.

Kabulkan do’a kami, Ya Tuhan. Amin   ( RT )

BAKSOS KATARAK PERDAMI BEKASI

BAKSOS KATARAK 27 NOV

PERNYATAAN SIKAP & SERUAN DO’A KEPRIHATINAN DARI PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA ATAS UPAYA KRIMINALISASI DOKTER

                           Image                                 Continue reading →

IMBAUAN KETUA DKEK PERDAMI TERKAIT KASUS PENUNTUTAN

Dr.Soemardoko Tjokrowidigdo,SpM
Teman sejawat semua Dokter Spesialis Mata yang saya cintai

Berkaca dari peristiwa sejawat kita yang baru kena musibah, kita harus lebih waspada. Apabila kita melihat/mengetahui ada kasus yang mempunyai risiko tinggi untuk penuntutan tolong segera memberi tahu ( lapor ) ke DKEK Profesi sehingga tindakan pencegahan tidak terlambat.

Sebenarnya kasus ini hampir sama dengan kasus yang menimpa dr. R/IS di Jakarta yang oleh MKDKI diputus bersalah dan dikenakan sangsi dibekukan STR/SIP selama 3 bulan dan baru berakhir bulan September yang lalu oleh karena dipersalahkan tidak jujur memberikan keterangan tentang penyulit yang terjadi. Meskipun sebelumnya sudah dibicarakan di intern DKEK secara etika dan disiplin tidak ada pelanggaran.

Oleh karena itu kita harapkan pengertian sejawat untuk meningkatkan budaya lapor bila mengetahui ada kasus yang risiko penuntutannya tinggi sehingga DKEK Perdami dapat lebih siap dan DKEK akan mencegah untuk tidak dibawa ke PTUN , hanya sampai ke MKDKI saja dimana masih ada unsur dokter dalam kepungurusannya ( masih dalam lingkup IDI/KKI ).

Terima kasih atas perhatiannya.

Salam Sejawat,

Dr. Soemardoko Tjokrowidigdo,SpM
Ketua DKEK Perdami.

AKSI DAMAI KEPRIHATINAN : STOP KRIMINALISASI DOKTER !

POGI Manado bersama konsulen, residen dan Co-ass akan melakukan aksi damai (keprihatinan), rencana aksi Senin 18 November 2013. Rencananya akan dihadiri juga oleh Ketua POGI Pusat dan Ketua IDI Pusat, bersama turun ke jalan, sekitar 200 orang.

Aksi solidaritas bisa juga dengan membuat aksi yang sama pada tanggal 18 november di tempat masing-masing, ATAU aksi pasang PP ( profile photo ) FB STOP KRIMINALISASI DOKTER serentak pada tanggal 18 november.

                                               Image

IMBAUAN PB IDI KEPADA DOKTER SELURUH INDONESIA TERKAIT KASUS KRIMINALISASI SEJAWAT DOKTER DI MANADO

stop kriminalisasi dokterKemarin, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia ( PB IDI ) telah mengadakan rapat koordinasi dengan BHP2A.

Ada 2 langkah yang akan dilakukan.

Pertama, langkah hukum.

Hari ini tim PB IDI berangkat ke Manado dengan membawa surat permohonan pengalihan penahanan kepada Kejaksaan Sulawesi Utara.
Ketua Umum juga sudah menelpon Menteri Kesehatan untuk ‘memback up’ upaya pengalihan penahanan. Kemudian, akan ada upaya Peninjauan Kembali (PK) dengan bukti bahwa ada pasal di dalam KUHP yang tidak dipakai MA dalam putusan Kasasinya yaitu pasal yang menyatakan bahwa kalau sudah diputus bebas murni , Kasasi tidak dapat dapat diajukan.

Kedua, kita akan lakukan langkah politis antara lain dengan :

1. Melakukan pernyataan sikap menolak kriminalisasi dokter , diikuti perintah kepada semua IDI Wilayah & IDI Cabang seluruh Indonesia untuk juga melakukan pernyataan sikap menolak kriminalisasi dokter secara serentak pada hari Senin 18 November 2013.

2. PB IDI menyerukan kepada seluruh dokter Indonesia untuk melakukan do’a keprihatinan atas kasus kriminalisasi dokter secara serentak pada hari Senin 18 November 2013 selama 1 jam di tempat kerja masing masing.

( Dr Daeng M Faqih, Sekjen PB IDI )

JEBLOSKAN DOKTER KE PENJARA !.

by dr.Riki Tsan,SpM

Ironis!. Harian Kompas edisi 13 November 2013 memberitakan bahwa 3 orang dokter spesialis kebidanan dan kandungan di Menado diputus bersalah oleh Mahkamah Agung karena melakukan tindak pidana berbentuk malpraktek dan harus mendekam di penjara selama 10 bulan.

Salah seorang dokter   diciduk di Balikpapan dan segera dijebloskan ke rumah tahanan, sementara 2  dokter lainnya buron dan masuk kedalam DPO ( Daftar Pencarian Orang ).

‘Dosa’ mereka adalah bertindak cepat dan sigap menolong pasien gawat darurat dengan ketuban pecah dini tanpa memberitahukan kepada keluarga pasien. Si pasien meninggal dunia tetapi anaknya selamat dan sekarang tumbuh sehat.

Sedangkan, para dokter yang sudah mati matian berusaha membantu si ibu itu diganjar dengan menginap gratis di ‘hotel prodeo’ dan dipermalukan nama baiknya. Sungguh, menyedihkan dan mengenaskan!. Demikiankah nasib dokter di negeri tercinta ini ?.

KEMEGAHAN PIT PERDAMI & KOLAPS NYA DHARMAIS…….

FOTO DIRI SAMPING     by Dr.Riki Tsan,SpM 
???????????????????????????????( Ini adalah tulisan lama, 6 tahun yang silam yang pernah dimuat di tabloid Perdami bernama VISI,Vol XVIII No.1, Juni 2007, halaman 5. Suasana menjelang pelaksanaan PIT Perdami ke-33 tahun 2007 di Jakarta dan dinamika pemikiran terkait dengannya. Beberapa bagian dari artikel ini mungkin sudah tidak aktual lagi untuk masa kini )
 
JAKARTA CONVENTION CENTRE

Tidak lama lagi Pertemuan Ilmiah Tahunan ( PIT ) organisasi Perhimpunan Dokter Ahli Mata Indonesia ( Perdami ) digelar di Jakarta. PIT Perdami yang ke 33 ini akan berlangsung di sebuah tempat yang ditengarai paling bergengsi di ibu kota Jakarta, yakni gedung Jakarta Convention Centre ( JCC ). Untuk memeriahkan acara, khabarnya pada malam pembukaan panitia PIT berencana menghidangkan sebuah ‘entertaintment’ dengan berbagai acara hiburan disertai artis dan selebritis ibukota. ‘Kenduri’ besar ini akan dihadiri tidak kurang dari seribu orang dokter mata dari seluruh Indonesia, para residen mata dari seluruh institusi pendidikan dan para insan medis lainnya seperti perawat, refraksionis dan lain – lain. Mereka akan menginap di berbagai hotel di sekitar gedung JCC.

Bahkan boleh jadi jumlah orang yang datang ke Jakarta akan membengkak seiring dengan tibanya masa liburan anak sekolah yang waktunya cukup panjang. Sebagaimana penyelenggaraan PIT – PIT terdahulu, para peserta – khususnya dari daerah diluar Jakarta – tentu tidak akan menyia –nyiakan kesempatan ini- mereka akan memboyong sanak keluarganya ke ibu kota negara untuk bersama – sama meramaikan PIT Perdami, ya sekalian dimanfaatkan buat rekreasi dan berbelanja.

Tentang keluarga, rekreasi dan belanja, saya punya cerita menarik. Pernah di satu PIT, di sebuah hotel, saya  menyaksikan seorang teman sejawat yang datang dengan rombongan anggota keluarga yang sangat lengkap ; anaknya saja ada 3 orang ditambah seorang bayi yang berada di dalam dekapan sang istri plus orang tua si sejawat dan adik istrinya. Saya membatin ; ‘ sayang betul dia dengan keluarganya!’. Pagi itu mereka sedang menunggu mobil jemputan dari sebuah perusahaan farmasi tertentu yang akan membawa mereka mengunjungi sebuah tempat rekreasi dan pusat perbelanjaan terkenal di kota tersebut!. Saya tidak bisa membayangkan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan oleh sejawat ini untuk pesawat terbang,hotel dan acara jalan – jalannya. Namun, saya yakin dia tidak perlu risau memikirkan hal itu karena  – sudah bukan rahasia lagi – pasti ada saja perusahaan farmasi yang bersedia menanggulangI semua biaya  itu !.

Untuk mensukseskan acara PIT dengan ‘pernik – perniknya’ itu, tentu saja panitia dan mitra kerjanya harus menggelontorkan uang milyaran rupiah. Kendatipun demikian buat sementara orang, biaya PIT sebesar ini dinilai tidak setara dengan kenyataan yang terjadi di dalam  kegiatan PIT serta hasil  riil yang diperoleh setelah  kegiatan PIT usai.

SUASANA KEMERIAHAN PIT

SUASANA KEMERIAHAN PIT

Misalnya, soal  partisipasi peserta di dalam menghadiri sesi sesi presentasi. Pernah di satu PIT, saya menghadiri sebuah sesi free paper yang menyajikan presentasi dari 5 pembicara. Ketika pembicara terakhir muncul, audiencenya cuma tinggal 2 orang; saya dan seorang sejawat yang lain. Menyedihkan sekali!. Atau perhatikanlah ketika acara ilmiah sedang berlangsung, yang justru ramai diserbu peserta PIT adalah booth – booth para sponsor yang bertebaran di sekeliling ruang presentasi. Mereka menawarkan gimmick serta hadiah – hadiah yang sangat menawan seperti mobil, handphone, uang tunai dan lain – lain.

Biaya PIT yang besar dan dengan segala kemewahannya itu dianggap kontras jika misalnya dikaitkan dengan kesulitan dana yang kita alami dalam upaya menanggulangi kebutaan nasional yang sudah sampai pada tahap yang mengkhawatirkan. Contohnya Projek Katarak Dharmais , yang sangat diandalkan untuk memerangi cataract backlog, belakangan tidak berjalan lagi di beberapa puskesmas  yang biasaya secara rutin menyelenggarakan kegiatan bakti sosial katarak.  Katanya, mereka sudah collapse , kehabisan uang!.

Atau PIT dengan segala kemewahannya itu terasa menyolok jika dilihat dari perspektif upaya rekan sejawat kita di  beberapa daerah yang kesulitan mencari dana untuk membiayai operasi katarak buat masyarakat miskin serta harus bersusah payah me-lobby pemerintah daerah setempat agar memasukkan anggaran dana tersebut ke dalam APBD . Padahal, sebagian uang yang kita pergunakan untuk membiayai PIT serta untuk ‘berfoya – foya’ ( meminjam ungkapan sejawat dr. Bondan H di milis Perdami ) itu –  bukanlah gratis kita peroleh begitu saja. Semua uang ini berasal dari pasien – pasien kita yang diambil oleh mitra kerja kita lewat tangan – tangan kita.

Bahkan menurut hemat saya, tangan – tangan ‘bisnis’ pun sudah mulai masuk kedalam konstelasi pelayanan kita lewat penggunaan alat – alat yang super canggih. Salah satu indikasinya ialah  ‘perang iklan’ yang terjadi diantara rumah sakit/klinik mata di Jakarta seperti  sering termuat di media massa nasional. Sebuah  situasi yang membuat kita saling  ‘berseberangan’ satu sama lain. Mereka mengiklankan alat diagnostik/terapi yang mereka miliki bahkan bila perlu dengan cara – cara yang tidak lagi memperdulikan Etika Promosi Pelayanan Kesehatan seperti  mempromosikan kecanggihan , kehebatan dan keberhasilan alat tersebut serta menayangkan testimony para selebritis ternama.

Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh dr. Bondan Hariono , bahwa ‘yang kita perlukan bukan kemewahan lokasi acara, bukan “gratis”-nya tiket dan hotel, alangkah baiknya jika kita dapat membuat PIT lebih sederhana yang dengan demikian akan menghemat biaya pengeluaran.

Sebagian dana yang berasal dari para mitra kerja akan kita manfaatkan buat proyek – proyek yang dapat dirasakan langsung seperti aktivitas – aktivitas ilmiah dan kemasyarakatan atau membiayai berbagai program kegiatan yang sangat penting dan betul – betul mendesak seperti Rencana Strategis Nasional Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan (Renstra PGPK ) yang telah  disepakati oleh Departemen Kesehatan RI dan organisasi profesi Perdami pada tahun 2003. Dalam kenyataannya, setelah berjalan hampir 4 tahun, Renstranas PGPK ini tidak mencapai hasil maupun target yang diharapkan, dan salah satu kendalanya – menurut saya – adalah problem kekurangan dana!.

Salam sejawat

OPINI

DOKTER KU SAYANG, DOKTERKU MALANG.

By dr. Riki Tsan,SpM

Institusi pendidikan dokter dan pusat pusat pelayanan kesehatan di Indonesia kini sudah bermetamorfosis menjadi sebuah investasi bisnis yang sangat menggiurkan. Bagaimana tidak menggiurkan, jika seorang anak manusia yang mau memasuki fakultas kedokteran diharuskan mengeluarkan biaya minimal 200 sampai 300 juta rupiah , maka bayangkanlah berapa besar uang yang akan diraup oleh pihak fakultas yang bersangkutan jika sekali masa penerimaan ada 200 sampai 300 orang yang mendaftar. Continue reading →

RTD PERDAMI BEKASI,21 APRIL 2013

Banner Perdami_Novartis_300x150

Slide – slide presentasi Dr. Ari Djatikusumo,SpM(K) dapat dilihat di bawah ini

 

 

 

 

GALERI FOTO ‘DIABETIC RETINOPATHY’

Continue reading →

COE : MYOPIA

PROFIL dr.Siti Farida Santyowibowo,SpM(K)

By dr. Riki Tsan,SpM

http://www.facebook.com/groups/forumperdami/

dr.Siti Farida Santyowibowo,SpM(K)

BAKSOS KATARAK PERDAMI BEKASI,DINKES DAN BAZDA KOTA BEKASI

Walaupun Perdami Cabang Bekasi masih diibaratkan ‘bayi’ yang berusia 1.5 tahun-an, namun Dinas Kesehatan Kota Bekasi dan Badan Amil Zakat Daerah Kota Bekasi telah memberikan kepercayaan penuh kepada Perdami Cabang Bekasi untuk menyelenggarakan Bakti Sosial Operasi Katarak yang akan dilaksanakan pada Sabtu/15 Desember 2012, di RS Awal Bros Bekasi.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Bekasi selalu menggaet Perdami Cabang lain untuk melakukan Baksos di wilayah Kota Bekasi. Semoga kolaborasi yang manis ini tetap terjalin dengan baik di masa masa mendatang.

Mohon do’a dari sejawat sekalian agar kegiatan ini berjalan dengan lancar dan sukses.

BAKSOS PERDAMI BEKASI

MOHON INFORMASI DAN BANTUAN !.

Pasien anak di bawah ini ‘ditemukan’ pada waktu Baksos Mata Sehat Perdami Cabang Bekasi di Desa Jejalen Jaya Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada tanggal 10 November 2012, dengan diagnosis Katarak Traumatika OD . Mengingat si anak berasal dari keluarga miskin/sangat tidak mampu, orang tuanya memohon bantuan kepada kita untuk dapat mengobati anaknya. Adakah sejawat yang dapat membantunya ?.Mohon informasi dan masukan sejawat. Terima kasih

image

BAKSOS MATA SEHAT PERDAMI CABANG BEKASI

FOTO FOTO BAKSOS MATA SEHAT PERDAMI CABANG BEKASI. KLIK DISINI

BAKSOS ‘MATA SEHAT’

BAKSOS MATA SEHAT

BAKSOS MATA SEHAT PERDAMI CABANG BEKASI

SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1433 H

BAKSOS KATARAK PERDAMI-SOHO

INJEKSI INTRAVITREAL

WORLD SIGHT DAY DAN PENANGGULANGAN BUTA KATARAK DI INDONESIA

      

Prof.DR.dr.Nila F Moeloek,SpM(K)* / dr. Riki Tsan,SpM**

Ketua PP Perdami/Utusan Khusus Presiden RI dalam MDGs ,**Pengurus Perdami Cabang, Bekasi   


      Hari Kamis minggu kedua di bulan Oktober , yang pada tahun ini jatuh pada tanggal 11 Oktober, diperingati sebagai World Sight Day atau Hari Penglihatan Sedunia. World Sight Day( WSD ) merupakan  hari kepedulian internasional terhadap  berbagai isu  global yang berkaitan dengan masalah kebutaan dan gangguan penglihatan yang  diderita oleh penduduk dunia.

World Health Organization (  Badan kesehatan Dunia) melaporkan, ada 285 juta penduduk dunia yang mengalami masalah dalam penglihatan.  Lebih kurang 39  juta orang diantaranya menderita kebutaan, sedangkan 246  juta oranglainnya mengalami gangguan penglihatan. MenurutWHO , jika keadaan seperti ini dibiarkan begitu saja tanpa ada tindakan apapun, jumlah penderita gangguan penglihatan dan kebutaan ini akan bertambah menjadi dua kali lipat pada tahun 2020. Informasi seperti ini menuntut penataan kembali strategi penatalaksanaan masalah kesehatan mata sesuai dengan kecenderungan terkini dan masa mendatang,  yang beberapa tahun yang silam  menjadi dasar dari pencanangan programVision 2020: The Right to  Sight, sebuah gerakan inisiatif global yang bertujuan untuk mengeliminasi avoidable blindness yakni penyebab kebutaan yang seharusnya dapat dihilangkan atau dicegah.

dr. .Riki TsanIVision 2020: The Right to  Sight, merupakan joint programme  yang diprakarsai oleh WHO dengan International Agency for the Prevention of Blindness ( IAPB), sebuah organisasi yang memayungi berbagai kelompok profesi dan organisasi non pemerintah  yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan mata masyarakat.

Bagaimana hubungan antara Vision 2020: The Right to  Sight ini dengan Millenium Development GoalsMDGs ) atau Tujuan Pembangunan Milenium? Tujuan Pembangunan Millenium  merupakan paradigma pembangunan global yang disepakati secara internasional oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa  dalam Konferensi Tingkat Tinggi  ( KTT ) Milenium PBB bulan September tahun 2000. Majelis Umum PBB kemudian melegalkannya ke dalam Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa Nomor 55/2 tanggal 18 September 2000 Tentang Deklarasi Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa (A/RES/55/2. United Nations Millennium Declaration).Indonesia termasuk diantara negara yang menyepakati MDGs. Continue reading →

WORLD SIGHT DAY

WORLD SIGHT DAY,VISION 2020 DAN PGPK – 01

Oleh dr.Riki Tsan,SpM

 

Mungkin tidak banyak orang yang tahu bahwa setiap hari Kamis minggu kedua di bulan Oktober, diperingati sebagai  World Sight Day atau Hari Penglihatan Sedunia. World Sight Day ( WSD ) adalah hari keperdulian masyarakat internasional ( international awareness ) terhadap  berbagai  isu  global yang berkaitan dengan masalah kebutaan dan gangguan penglihatan yang diderita oleh sebagian penduduk dunia. Continue reading →

ENDOFTALMITIS PASCA OPERASI

UCAPAN DUKACITA & BELANGSUNGKAWA

 

PERPANJANGAN MASA BERLAKU SIP

SURAT IZIN PRAKTEK MASIH DAPAT BERLAKU SELAMA 6 BULAN SEJAK HABIS MASA BERLAKUNYA !. BISA DIBACA DI DALAM SURAT EDARAN MENKES RI DI BAWAH INI

IDI BERENCANA PROTES DAN MOGOK KERJA !

Continue reading →

TARIF JASA MEDIK PERDAMI ( LENGKAP )

TARIF JASA MEDIK PERDAMI YANG DISUSUN OLEH DPKA PP PERDAMI INI , JIKA TIDAK LAGI MENGALAMI REVISI, AKAN DIAJUKAN KEPADA PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA ( IDI ) UNTUK DIJADIKAN SEBAGAI ACUAN BUAT PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA.

TARIF JASA MEDIK PERDAMI-5 ( TERAKHIR )

B. KAMAR BEDAH

LOMBA LOGO PERDAMI

TARIF JASA MEDIK PERDAMI-4

 

TARIF JASA MEDIK PERDAMI-3

  Continue reading →

TARIF JASA MEDIK PERDAMI-2

Image

Continue reading →

PESAN MORAL DARI SEORANG DOKTER ‘SEPUH’

by  Riki Tsan

Ini adalah sepotong kisah  tentang seorang dokter tua  yang berusia 89 tahun ,namanya  dr. Ramnik Doshi . dr. Ramnik Doshi tinggal di sebuah desa terpencil di Gujarat, India. Di rumah sakit dekat tempat tinggalnya ,dr. Ramnik Doshi bekerja keras menyediakan pengobatan mata secara gratis dan terjangkau bagi mereka yang miskin dan tidak mampu. Continue reading →

MENYOAL PENGGUNAAN ISTILAH ‘KELOMPOK SEMINAT’ PERDAMI

Oleh dr. Riki Tsan,SpM

Pada Rapat Kerja Nasional ( RAKERNAS ) Perdami 7-8 Juli di Surabaya, pada sesi Rapat Pengurus Pusat ( PP )  Perdami dan Pengurus Cabang Perdami telah diusulkan untuk melaukan tinjauan ulang terhadap penamaan KELOMPOK SEMINAT seperti terdapat di dalam struktur kepengurusan PP Perdami (  http://perdami.or.id/?page=content.view&alias=perdami_pusat ).  Salah satu alasannya ialah bahwa penamaan SEMINAT juga terdapat di dalam struktur kepengurusan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia ( PB IDI ). Untuk tidak mengacaukan  istilah Seminat ini, maka peserta Rakernas Perdami telah mengusulkan untuk merubah istilah KELOMPOK SEMINAT yang terdapat di dalam struktur kepengurusan PP Perdami. Continue reading →

DOCTORPRENERSHIP,PERLU ATAU TIDAK (DIDISKUSIKAN )?

                                                                                                                                                                                                                                             Tanggapan terhadap tulisan dr.Riki Tsan, SpM :   “Doctorpreneurship, Perlu atau Tidak ?”

                                                                        

                                           

                  

Oleh dr. Budiman,SpM (K), Ketua Perdami Cabang Jawa Barat.


Continue reading →

BUKU PEDOMAN BAKSOS KATARAK PERDAMI

Buku ini berisi :

Tatatertib administratif pengajuan Baksos Katarak (pribadi, puskesmas, klinik, yayasan dll ).

Pengaturan Baksos Lintas Cabang atau Baksos Lintas Wilayah.

Tatacara pengajuan Surat Tugas ke Dinas Kesehatan dan koordinasi dengan Kepala Pemerintahan                                                Daerah ( Walikota/Bupati ). Continue reading →

BAKSOS KATARAK PERDAMI CABANG BEKASI

Untuk pertama kalinya sejak dibentuk pada awal tahun 2011 , Perdami Cabang Bekasi  berhasil melaksanakan Bakti Sosial Operasi Katarak ( Baksos Katarak ) secara ‘mandiri’. Kegiatan Baksos Katarak ini dilaksanakan di RS St Elisabeth Bekasi pada Sabtu/30 Juni 2012, yang melibatkan 55 orang pasien buta katarak. Continue reading →